Jumat, 11 Mei 2012

TUGAS MIKROBIOLOGI PANGAN


MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS


Dosen Pengampu : Fitriyono Ayustaningwarno, S.TP. M.Si










disusun oleh :


Kelompok 33 :


1. Hasri Ndaru Kusumawati 22030111120005


2. Adesta Aulia Tamimi 22030111120008


3. Naning Septiyani Rahayu 22030111120012














PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO


2012





KATA PENGANTAR





Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya kami mampu menyelesaikan Tugas Mikrobiologi mengenai Mycobacterium Tuberculosis. Pada Tugas ini kami membahas tentang definisi, Klasifikasi, morfologi, penyakit yang timbul, keterkaitan antara Mycobacterium TBC dengan foodborene infection.


Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, apabila ada kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.


Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat.


Amin.

















Semarang, Mei 2012





Penyusun
































DAFTAR ISI





Halaman Judul................................................................................................. i


Kata Pengantar...................................................................................... .........ii


Daftar Isi................................................................................................ ..........iii


BAB I PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang...................................................................... ........1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 2


1.3 Tujuan................................................................................... .........2


1.4 Manfaat.......................................................................................... 2


BAB II PEMBAHASAN


2.1 Definisi, Klasifikasi dan Morfologi Mycobacterium tuberculosis...... 4


2.2 Penyakit dan gejala yang timbul akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis..................................................................................... 6


2.3 Keterkaitan antara Mycobacterium tuberculosis dengan


..... Foodborne infection............................................................... ........12


2.4 Kontaminasi susu oleh Mycobacterium tuberculosis......................13


2.5 Pencegahan penyebaran Mycobacterium Tuberculosis................. 14


BAB III PENUTUP


           3.1 Kesimpulan............................................................................ ...........17


3.2 Saran.......................................................................................... .....17






BAB I


PENDAHULUAN





1.1 Latar Belakang


Berbagai jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak jarang salah satu dari makanan tersebut telah terkontaminasi oleh pertumbuhan mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme dapat mempengaruhi kualitas dan nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi. Apabila makanan yang dikonsumsi masyarakat telah terkontaminasi oleh pertumbuhan mikroorganisme, hal tersebut menyebabkan masyarakat terinfeksi oleh salah satu jenis mikroorganisme. Selain terinfeksi, makanan yang terkontaminasi pertumbuhan mikroorganisme bisa juga menyebabkan sakit dan akan menimbulkan berberapa macam penyakit. Tidak higienisnya makanan ataupun minuman yang dikonsumsi masyarakat menjadi penyebab penyebaran bakteri sulit untuk dikendalikan, apalagi lingkungan tempat mereka tinggal juga mempengaruhi penyebaran bakteri yang sangat membahayakan kesehatan masyarakat.


Terkadang masyarakat tidak mengetahui mengenai bahaya dari makanan yang mereka konsumsi dan ketidakpahaman mereka tentang beberapa jenis makanan yang mudah terkontaminasi pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu mikroorganisme tersebut adalah Bakteri. Bakteri yang bisa menyebabkan penyakit seperti Mycobacterium tuberculosis atau Bakteri TBC. Meskipun Mycobacterium tuberculosis dapat ditularkan secara langsung, namun ternyata bakteri ini juga bisa mengkontaminasi susu. Akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menjadi permasalahan yang serius, jika masayarakat tidak mempunyai kesadaran terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tempat mereka tinggal dan juga kesadaran pentingnya mengomsumsi makanan ataupun minuman yang higienis dalam proses pembuatannya





1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah Mycobacterium tuberculosis itu dan bagaimana klasifikasi dari Mycobacterium tuberculosis?


1.2.2 Penyakit apa yang ditimbulkan akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis dan Bagaimana gejala yang terjadi apabila seseorang telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis?


1.2.3 Mengapa Mycobacterium tuberculosis termasuk dalam foodborne infection?


1.2.4 Bagaimana mekanisme dari Mikrobacterium Tuberculosis sehingga bisa mengkontaminasi makanan?


1.2.5 Bagaimana pencegahan terhadap penyebaran Mycobacterium tuberculosis?


1.3 Tujuan


1.3.1 Untuk mengetahui definisi tentang Mycobacterium tuberculosis dan Untuk mengetahui taksonomi dari Mycobacterium tuberculosis.


1.3.2 Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan akibat kontaminsi Mycobacterium tuberculosis dan Untuk mengetahui gejala yang timbul apabila seseorang telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.


1.3.3 Untuk mengetahui keterkaitan Mycobacterium tuberculosis dalam Foodborne infection.


1.3.4 Untuk mengetahui mekanisme Mycobacterium tuberculosis dalam mengkontaminasi makanan.


1.3.5 Untuk mengetahui cara pencegahan terhadap penyebaran Mycobacterium tuberculosis


1.4 Manfaat


1.4.1 Dapat mengetahui tentang Mycobacterium tuberculosis dan dapat mengetahui taksonomi dari Mycobacterium tuberculosis.


1.4.2 Dapat mengetahui penyakit yang ditimbulkan akibat terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Dapat mengetahui gejala yang timbul apabila seseorang telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.


1.4.3 Dapat mengetahui keterkaitan Mycobacterium tuberculosis dalam foodborne infection.


1.4.4 Dapat mengetahui mekanisme Mycobacterium tuberculosis dalam mengkontaminasi makanan.


1.4.5 Dapat mengetahui cara pencegahan terhadap penyebaran Mycobacterium tuberculosis






























































BAB II


PEMBAHASAN





2.1 Definisi, Klasifikasi dan Morfologi Mycobacterium tuberculosis


Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit Tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada 24 Maret 1882 oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Robert Koch.1 Mycobacterium tuberculosis termasuk dalam bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. Klasifikasi Ilmiah dari Mycobacterium tuberculosis adalah sebagai berikut :


Kingdom : Bacteria


Filum : Actinobacteria


Ordo : Actinomycetales


Sub ordo : Corynebacterineae


Famili : Mycobacteriaceae


Genus : Mycobacterium


Spesies : Mycobacterium tuberculosis 1




Gambar. Koloni bakteri M. Tuberculosis


Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus dan ada juga yang agak bengkok, mempunyai panjang sekitar 1 sampai 4 µ dan lebar 0,2 sampai 0,8 µ. Mycobacterium tidak selalu ditemukan dalam bentuk berkelompok tetapi juga dapat ditemukan dalam bentuk sendiri.


Mycobacterium tuberculosis dapat diklasifikasikan sebagai bakteri parasit fakultatif intraseluler yang ditransfer melalui udara, TBC muncul di paru-paru bagian atas pertama (Quast 2006). M. tuberculosis is gram-positive and nonspore-forming (North 2004).Tuberculosis adalah bakteri gram positif dan nonspore pembentuk (North 2004). 2 Disebut sebagai bakteri gram positif karena meskipun Mycobacterium dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya, namun apabila diberi warna dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meskipun telah diberi iodium. Karena hal tersebut, Mycobacterium tuberculosis termasuk dalam bakteri tahan asam atau Basil Tahan Asam (BTA). Dalam pewarnaannya terlihat menyerupai manik-manik atau seperti tidak terwarnai merata.3


Mycobacterium tuberculosis lebih resistan terhadap faktor kimia bila dibandingkan bakteri lain, karena sifat hidrofobik pada permukaan selnya dan pertumbuhannya yang cenderung berkoloni.3 Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora, tidak bersimpai dan dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP. Kandungan Lemaknya sekitar 60%. Kandungan lemak pada dinding sel Mycobacterium tuberculosis berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan terdapat di bawah arabinogalaktan. Dari struktur tersebut dapat menyebabkan menurunnya permeabilitas dinding sel, dimana akan mengurangi efektivitas dari antibiotik. Molekul yang terdapat dalam dinding sel Mycobacterium yang disebut dengan Lipoarabinomannan, mempunyai peran dalam interaksi diantara inangn dan patogen, sehingga Mycobacterium tuberculosis mampu bertahan hidup dalam makrofag.3 Dinding sel yang tebal dengan kandungan zat lilin pada Mycobacterium tuberculosis berperan dalam pembentukan fase atau formasi granoluma atau bintil yang dapat dilihat pada hasil rontgen paru-paru.


Sifat-sifat biakan dari Mycobacterium tuberculosis terdiri dari 3:


1. Mycobacterium tuberculosis termasuk bakteri yang bersifat aerob, dimana dalam proses metabolismenya membutuhkan ketersediaan oksigen.


2. Pertumbuhan dari Mycobacterium tuberculosis relatif lambat, yaitu waktu generasinya sekitar 2 sampai 6 minggu, sedangkan kemunculan dalam bentuk koloni pada pembiakannya sekitar 2 sampai 6 minggu.


3. Pertumbuhan dari Mycobacterium tuberculosis terjadi pada suhu optimal yaitu pada suhu 37˚C dan Ph optimum sekitar 6,4 sampai 7.


4. Mycobacterium tuberculosis mampu tumbuh subur dalam biakan atau eugonik. Perbenihannya dapat dilengkapi dengan penambahan telur, gliserol, kentang, daging atau asparagin.


5. Berkembang biak dengan cara membelah diri setiap 16 sampai 20 jam.


6. Mycobacterium tuberculosis bersifat parasit terhadap inangnya.


Mycobacterium tuberculosis tahan terhadap desinfektan kimia dan juga pengeringan. Meskipun demikian, apabila Mycobacterium tuberculosis berada pada suhu 60˚C selama 20 menit dan pada suhu 100˚C dengan waktu yang lebih singkat, bakteri tersebut akan mati. Saat Mycobacterium terkena sinar matahari, biakan kuman akan mati dalam waktu sekitar 2 jam. Pada dahak, Mycobacterium tuberculosis mampu bertahan sekitar 20 sampai 30 jan meskipun terkena sinar matahari. Kuman akan mati oleh iodii, etanol 80% dan fenol 5%.3





2.2 Penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis


2.2.1 Pengertian penyakit Tuberculosis


Penyakit yang disebabkan karena infeksi Mycobacterium tuberculosis atau Basal tahan asam adalah penyakit TBC. Penyakit TBC terutama menyerang pada daerah parenkim paru-paru. 4 TBC juga disebabkan oleh bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis, Bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis, Mycobacterium africanum, Mycobacterium microti, dan Mycobacterium canettii. 5


Selain merusak paru-paru, Mycobacterium tuberculosis dapat mengenai sistem saraf sentral atau meningitis, sistem lympatic, sistem sirkulasi atau miliary tuberculosis, sistem genitourinary, tulang dan sendi (Arif Mansjoer, 2003). Penderia penyakit Tuberculosis paru akan mengalami malnutrisi dengan berat badan hanya sekitar 30 sampai 50 kg terutama pada orang dewasa. Kondisi daya tahan tubuh yang sangat rendah pada penderita Tuberculosis paru akan menimbulkan Mycobacterium tuberculosis berkembang biak (Depkes, RI 2001:6).


2.2.2 Cara Penularan dan Gejala


Ada beberapa cara penularan penyakit TBC, diantaranya 4 :


1. Secara langsung, seperti:


- Berbicara berhadapan


- Air born/percikan air ludah


- Udara bebas (dalam satu kamar)


2. Secara tidak langsung atau melalui alat-alat yang tercemar basil, seperti:


- Melalui makanan dan minuman


- Tidur


- Sapu tangan


- Mandi


Ada beberapa gejala yang ditemukan pada penderita Tuberculosis diantaranya 4 :


1. Batuk-batuk kurang lebih selama 2 minggu


2. Keluar mukus/ dahak kurang lebih 2 minggu


3. Anoreksia/ nafsu makan menurun


4. Badan lemah, letih dan cepat lelah


5. Dada terasa sakit


6. Sering terjadi febris, temperature naik


7. Hiperpireksia kurang lebih 2 minggu


8. Bila sudah berat akan terjadi Carvene dan batuk darah


9. Kadang terjadi dispnoe sampai cyanosis.


10. Dengan pemeriksaan Laboratorium:


- Leukosistosis


- Hb turun/anemia


- LED meningkat/tinggi


- Eritrosit menurun jika kronis


- Sputum BTA+


- Faeses/urine basil positif


11. Pemeriksaan Radiologi menunjukkan adanya kesan :


- Koch Pulmonal aktif


- Adanya jaringan parut/ fibrosis


- Gambaran keruh


Seseorang yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis akan memiliki pertahanan untuk melawan perkembangan bakteri. Sehingga bakteri menjadi inaktif namun bakteri akan tetap tinggal di dalam tubuh penderita. Hal ini yang disebut dengan Latent Tuberculosis. Ciri-ciri penderita Latent Tuberculosis diantaranya:


1. Tidak mengalami gejala TBC


2. Tidak merasa sakit


3. Tidak dapat menyebarkan bakteri Tuberculosis


4. Biasanya pada PDD test memberikan hasil positif


5. Selain itu dapat mengalami perkembangan menjadi active tuberculosis jika tidak diterapi.


Apabila tidak diterapi, penderita mengalami penurunan daya tahan tubuh, sehingga mengakibatkan Latent tuberculosis yang akan berkembang menjadi active tuberculosis. Active Tuberculosis merupakan keadaan dimana sistem kekebalan tubuh penderita tidak mampu untuk melawan bakteri tuberkulosis yang ada di dalam tubuh, sehingga mengakibatkan infeksi terutama pada bagian paru-paru


Active tuberculosis mempunyai gejala seperti :


1. Batuk berkepanjangan selama 3 minggu atau lebih


2. Nyeri dada akan menyebabkan pernafasan terganggu.


3. Batuk berdahak atau berdarah


4. Penurunan berat badan


5. Demam menggigil dan berkeringat pada malam hari, bahkan saat cuaca dingin pengeluaran keringat yang berlebihan sudah menjadi hal yang biasa terjadi.


6. Kelelehan dan kehilangan selera makan. Apabila kehilangan nafsu makan, keadaan tubuh akan terlihat lebih kurus dan cenderung merasa cepat lelah.


Dalam keadaan aktif, penyakit tuberculosis membunuh sekitar 60 % dari penderita yang tidak diobati maupun tidak tidak diterapi.3


Gejala yang timbul pada anak-anak maupun pada orang dewasa cenderung berbeda. Jika pada penderita yang masih anak-anak yang tidak menimbulkan gejala. Tuberculosis dapat dideteksi apabila adanya kontak dengan penderita Tuberculosis dewasa. Sekitar 30 sampai 50 % anak yang kontak dengan penderita Tuberculosis paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia sekitar 3 bulan sampai 5 tahun yang bertempat tinggal serumah dengan penderita Tuberculosis dewasa dengan Basil Tahan Asam positif, sekitar terinfeksi berdasarkan dari pemeriksaan serologi atau pemerikasaan darah.


Pada anak-anak yang menderita tuberculosis seringkali tidak menimbulkan gejala khusus. Gejala utama Tuberculosis pada penderita dewasa diantaranya batuk berdahak yang terus menerus selama 3 minggu atau lebih. Sedangkan pada anak-anak, umumnya batuk dalam jangka waktu lam bukan karena gejala uatam Tuberculosis. Batuk lama bisa karena manifestasi dari alergi.4


Gejala umum anak-anak yang menderia Tuberculosis diantaranya :


1. Berat badan dibawah garis merah atau bahkan gizi buruk. Penurunan berat badan terjadi selama 2 bulan berturut tanpa ada penyebab yang jelas.


2. Demam lama atau berulang dengan waktu yang lam yaitu lebih dari 2 minggu tanpa penyebab yang jelas.


3. Pembesaran kelenjar getah bening yang tidak sakit misalnya di leher, di ketiak dan lipatan paha.


4. Gejala-gejala saluran pernafasan seperti batuk kronis lebih dari 3 minggu (setelah disingkirkan sebab lain dari batuk), nyeri dada ketika bernafas atau batuk.


Mycobacterium tuberculosis menyebar ke organ-organ tubuh yang lain, gejala-gejala yang timbul akan berbeda, diantaranya :


1. Ada beberapa gejala yang membahayakn seperti kaku kuduk, kejang, penurunan kesadaran dan kegawatan lain misalnya sesak nafas.


2. Gibbus, koksitis


3. Foto thoraks menunjukkan gambaran milier, kavitas, efusi pleura.


Yang beresiko tinggi bisa tertular Tuberculosis diantaranya :


1. Orang-orang yang kontak fisik secara dekat dengan penderita Tuberculosis.


2. Orang-orang tua.


3. Anak-anak.


4. Pengguna psikotropika.


5. Orang-orang bertaraf hidup rendah dan memiliki akses rendah terhadap fasilitas kesehatan.


6. Pengidap HIV.


7. Orang-orang yang berada di negara yang terkena epidemi Tiberculosis.


8. Orang-orang yang sedang sakit dan turun daya tahan kekebalan tubuhnya.


2.2.3 Invasi Mycobacterium tuberculosis serta riwayat terjadinya tuberculosis.


Penyebaran penyakit TBC biasanya dimulai melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk. Pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri tuberculosis ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi lcoho seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena infeksi bakteri ini adalah paru-paru.


Saat Mycobacterium tuberculosis berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.


Pada sebagian orang dengan lcoho imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan lcoho kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan posistif terinfeksi TBC. Adapun riwayat terjadinya tuberculosis dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap infeksi primer dan pasca primer. Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru-paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru, saluran limfe akan membawa kuman TB ke kelenjar limfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TB. Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant (tidur). Kadang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu mengehentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita Tuberkulosis.


Tahap kedua yaitu Tuberkulosis Pasca Primer (Post Primary TB) biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk. Ciri khas dari lcoholosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura. Penderita penyakit tuberculosis dapat mengalami komplikasi dimana komplikasi ini sering terjadi pada penderita stadium lanjut. Pada tahap komplikasi, bakteri dapat menyerang beberapa organ vital tubuh, di antaranya adalah tulang, usus, otak serta ginjal. Bakteri TBC biasanya akan berkembang biak dengan pesat saat kondisi tubuh sedang lemah, misalnya selagi anak terkena penyakit berat. Saat itu kekebalan tubuhnya menurun, sehingga bakteri pun leluasa menjalankan aksinya


2.3 Keterkaitan antara Mycobacterium tuberculosis dengan Foodborne infection


Foodborne infection disebabkan oleh konsumsi dari makanan yang mengandung bakteri patogen yang masih hidup. Sedangkan M.Tuberculosis termasuk dalam bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis dimana dalam bakteri kompleks Mycobacterium selain terdapat M. Tuberculosis juga terdapat M Bovis, M Africanum, M Microti, dan M Canettii. Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium africanmum, menginfeksi manusia; Mycobacterium microti, menginfeksi tikus; Mycobacterium bovis, yang menginfeksi spesies mamalia lainnya serta manusia; M. bovis BCG , a variant of Mycobacterium bovis and Mycobacterium canettii , a pathogen that infects humans. Bovis BCG, varian dari Mycobacterium bovis dan Mycobacterium canettii, patogen yang menginfeksi manusia.6


2.4 Kontaminasi makanan oleh Mycobacterium tuberculosis 7


Jarang sekali makanan segar atau makanan mentah diperoleh dalam keadaan bebas mikroorganisme. Jenis bakteri yang mengkontaminasi dipengaruhi oleh sifat makanan, derajat keasaman, kadar zat cair, temperatur lingkungan, prosedur penggarapannya dan sebagainya. Bahan makanan yang sering terkontaminasi oleh mikroba salah satunya adalah susu. Susu merupakan hasil sekresi dari kelenjar susu binatang yang menyusui anaknya, seperti sapi, kambing, domba, kerbau, dan lain-lain.


Susu selalu diproses terlebih dahulu dengan pasteurisasi, namun susu mudah rusak. Aroma susu mudah berubah akibat aktifitas bakteri. Susu merupakan zat cair yang kaya akan nutrisi sehingga mudah digunakan sebagai media suatu bakteri untuk tumbuh. Oleh sebab itu susu perlu dipanaskan untuk mengurangi populasi bakteri. Penyakit yang diakibatkan oleh susu yang terkontaminasi diantaranya adalah TBC, dengan bakteri yang mengkontaminasi yaitu Mycobacterium tuberculosis kompleks. Dimana salah satu kerabatnya adalah M. bovis tuberculosis yang mampu menyebabkan penyakit TBC pada sapi yang kemudian akan ditularkan pada manusia melalui konsumsi susu sapi yang mentah. Kontaminasi susu biasanya berasal dari lingkungan. Sapi perah menghabiskan banyak waktu mereka merumput di padang rumput, dimana mereka lcoho dan memungkinkan kontak dengan berbagai mikroba di lingkungan. Kontaminasi lco karena udara yang dihirup, rumput yang dimakan, air yang diminum, dan juga dari sumber pakan. Sapi yang sudah terinveksi Mycobacterium bovis tuberculosis ini dapat menularkan kepada manusia lewat susunya. Manusia lco tertular karena mengkonsumsi susu sapi yang masih mentah. Untuk menghindarinya maka susu harus dipasteurisasi dahulu sebelum dikonsumsi, yaitu dengan suhu 60˚C selama 20 menit atau pada suhu 100˚C dengan waktu yang lebih singkat.


Cara mencegah susu yang terbawa infection diseases :



1 Jangan minum susu mentah.



2 Simpan produk susu dalam kondisi dingin dan perhatikan tanggal kadaluwarsa yang tertera pada paket.



3 Hati-hati saat bepergian ke Negara-negara berkembang, ikuti tindakan pencegahan sanitasi yang direkomendasikan Negara tersebut dan tidak makan produk susu mentah.



2.5 Pencegahan terhadap penyebaran Mycobacterium tuberculosis 8



2.5.1 Penyebaran Mycobacterium tuberculosis



Bakteri ini biasanya berpindah dari tubuh manusia ke manusia lainnya melalui saluran pernafasan, keluar melalui udara yang dihembuskan pada proses respirasi dan terhisap masuk saat seseorang menarik nafas. Habitat asli bakteri Mycobacterium tuberculosis sendiri adalah paru-paru manusia. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati lcoho pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman lcoholosis berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di dalam paru-paru


Bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tuberkolosis atau disingkat TBC. Sumber penularan adalah penderita Tuberculosis (TB) yang dahaknya mengandung kuman TB hidup (BTA (+)). Infeksi kuman ini paling sering disebarkan melalui udara (air borne, droplets infection). Penyebaran melalui udara berupa partikel-partikel percikan dahak yang mengandung kuman berasal dari penderita saat batuk, bersin, tertawa, bernyanyi atau bicara. Partikel mengandung kuman ini akan terhisap oleh orang sehat dan menimbulkan infeksi di saluran napas. Bakteri aktif mikobakteria mencemari udara yang ditinggali atau ditempati banyak manusia, karena sumber dari bakteri ini adalah manusia. Bakteri ini dapat hidup selama beberapa jam pada udara terbuka, dan selama itulah dia akan berterbangan di udara hingga akhirnya menemukan manusia sebagai tempat hidup. (U-knee, 2008).Biasanya pencemaran oleh bakteri ini terjadi pada rumah yang penuh dengan orang namun memiliki ventilasi yang buruk. Juga ditempat-tempat ramai yaitu sarana perhubungan seperti bis sekolah, kapal laut, juga pada asrama, penjara, bahkan dari dokter yang kurang memperhatikan sanitasi tubuhnya. Habitat asli dari bakteri ini adalah manusia, dan hanya menjadikan lingkungan sebagai perantara (Tin-U, 2005).


2.5.2 Pencegahan agar tidak terinfeksi penyakit TBC 8



Agar tidak terinfeksi peyakit TBC, pencegahannya antara lain :


1. Meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain dengan makan- makanan yang bergizi. Dengan asupan makanan bergizi, daya tahan tubuh akan meningkat. Produksi leukosit pun tidak akan mengalami gangguan, hingga siap melawan bakteri TBC yang kemungkinan terhirup. Selain itu, konsumsi makanan bergizi juga menghindarkan terjadinya komplikasi berat akibat TBC.


2. Tidur dan istirahat yang cukup


3. Tidak merokok dan tidak minum-minuman yang mengandung alcohol.


4. Membuka jendela dan mengusahakan sinar matahari masuk ke ruang tidur dan ruangan lainnya.


5. Imunisasi BCG pada bayi. Dengan vaksinasi BCG yang benar , sel-sel darah putih menjadi cukup matang dan memiliki kemampuan melawan bakteri TBC. Meski begitu, vaksinasi ini tidak menjamin penderita bebas sama sekali dari penyakit TBC, khususnya TBC paru. Hanya saja kuman TBC yang masuk ke paru-paru tidak akan berkembang dan menimbulkan komplikasi. Bakteri juga tidak bisa menembus aliran darah dan komplikasi pun bisa dihindarkan.






BAB III


PENUTUP





3.1 Kesimpulan


Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit Tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis termasuk bakteri yang bersifat aerob, pertumbuhan optimal pada suhu 37 C dan Ph optimum sekitar 6,4 sampai 7, berkembang biak dengan cara membelah diri setiap 16 sampai 20 jam, bersifat parasit terhadap inangnya, tahan terhadap desinfektan kimia dan juga pengeringan.


Penyakit yang disebabkan karena infeksi bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis atau Basal tahan asam adalah penyakit TBC. Penyakit yang diakibatkan oleh susu yang terkontaminasi diantaranya adalah TBC, dengan bakteri yang mengkontaminasi yaitu Mycobacterium tuberculosis kompleks. Dimana salah satu kerabatnya adalah M. bovis tuberculosis yang mampu menyebabkan penyakit TBC pada sapi yang kemudian akan ditularkan pada manusia melalui konsumsi susu sapi yang mentah.


Pencegahan agar tidak terinfeksi bakteri


1. Meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain dengan makan- makanan yang bergizi


2. Tidur dan istirahat yang cukup


3. Tidak merokok dan tidak minum-minuman yang mengandung alcohol.


4. Membuka jendela dan mengusahakan sinar matahari masuk ke ruang tidur dan ruangan lainnya.


5. Imunisasi BCG pada bayi


3.2 Saran


Sebaiknya sebelum mengkonsumsi susu perlu diperhatikan apakah susu yang akan dikonsumsi telah mengalami proses pasteurisasi. Dan sebaiknya jangan mengkonsumsi susu yang masih mentah.


DAFTAR PUSTAKA





1. Mycobacterium Tuberculosis [internet]. 2012 [cited 2012 May 5].


Available From :


http://id.wikipedia.org/wiki/Mycobacterium_tuberculosis


2. Patogen Life Cycle [internet].2007 [cited 2012 May 9].


Available From :


http://www.bio.davidson.edu/people/sosarafova/Assets/Bio307/emrivard/Pathogen%20Life%20Cycle.html


3. Analis Muslim. Mycobacterium Tuberculosis [internet]. 2012 [cited 2012 May 7].


Available From :


http://analismuslim.blogspot.com/2012/02/mycobacterium-tuberculosis.html


4 TBC Paru Artikel tentang TBC Paru [internet]. 2012 [cited 2012 May 5].


Available From:


http://www.to-sidrap.com/2012/04/tbc-paru-artikel-tentang-tbc-paru.html


5. Apa itu TBC Dokter Sehat [internet]. 2011 [cited 2012 May 5].


Availble From:


http://doktersehat.com/apa-itu-tbc/


6. Mycobacterium Tuberculosis [internet]. 2012 [cited 2012 May 9].


Available From :


http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Mycobacterium_tuberculosis&usg=ALkJrhgQokqATYqR4FyTQ9VpY7O1V8XoZA


7. Kontaminasi Bahan Makanan [internet].2012 [cited 2012 May 5]


Available From ;




8. Bambang Ruswanto.Analisis Spasial Sebaran Kasus tuberkulosis Paru Ditinjau dari Factor Lingkungan Dalam dan Luar Rumah di Kabupaten Pekalongan [Tesis]. Universitas Diponegoro; 2010.