TUGAS
MIKROBIOLOGI PANGAN
MYCOBACTERIUM
TUBERCULOSIS
Dosen
Pengampu : Fitriyono Ayustaningwarno, S.TP. M.Si
disusun
oleh :
Kelompok
33 :
1.
Hasri
Ndaru Kusumawati 22030111120005
2.
Adesta
Aulia Tamimi 22030111120008
3.
Naning
Septiyani Rahayu 22030111120012
PROGRAM
STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya kami
mampu menyelesaikan Tugas Mikrobiologi mengenai Mycobacterium Tuberculosis. Pada
Tugas ini kami membahas tentang definisi, Klasifikasi, morfologi, penyakit yang
timbul, keterkaitan antara Mycobacterium TBC dengan foodborene
infection.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, apabila ada kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan.
Akhir
kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat.
Amin.
Semarang,
Mei 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul.................................................................................................
i
Kata
Pengantar......................................................................................
.........ii
Daftar
Isi................................................................................................
..........iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang......................................................................
........1
1.2
Rumusan
Masalah.........................................................................
2
1.3
Tujuan...................................................................................
.........2
1.4
Manfaat..........................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Definisi,
Klasifikasi dan Morfologi Mycobacterium
tuberculosis...... 4
2.2
Penyakit
dan gejala yang timbul akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis.....................................................................................
6
2.3 Keterkaitan antara Mycobacterium tuberculosis dengan
..... Foodborne
infection...............................................................
........12
2.4 Kontaminasi susu oleh Mycobacterium tuberculosis......................13
2.5 Pencegahan penyebaran Mycobacterium Tuberculosis................. 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................
...........17
3.2 Saran..........................................................................................
.....17
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Berbagai
jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak jarang salah
satu dari makanan tersebut telah terkontaminasi oleh pertumbuhan
mikroorganisme.
Pertumbuhan
mikroorganisme dapat mempengaruhi kualitas dan nilai gizi dari makanan yang
dikonsumsi. Apabila
makanan yang dikonsumsi masyarakat telah terkontaminasi oleh pertumbuhan
mikroorganisme, hal tersebut menyebabkan masyarakat terinfeksi oleh salah satu
jenis mikroorganisme. Selain terinfeksi, makanan yang terkontaminasi pertumbuhan
mikroorganisme bisa juga menyebabkan sakit dan akan menimbulkan berberapa macam
penyakit. Tidak higienisnya makanan ataupun minuman yang dikonsumsi masyarakat
menjadi penyebab penyebaran bakteri sulit untuk dikendalikan, apalagi lingkungan
tempat mereka tinggal juga mempengaruhi penyebaran bakteri yang sangat
membahayakan kesehatan masyarakat.
Terkadang
masyarakat tidak mengetahui mengenai bahaya dari makanan yang mereka konsumsi
dan ketidakpahaman mereka tentang beberapa jenis makanan yang mudah
terkontaminasi pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu mikroorganisme tersebut
adalah Bakteri. Bakteri yang bisa menyebabkan penyakit seperti Mycobacterium tuberculosis atau Bakteri
TBC. Meskipun Mycobacterium
tuberculosis dapat ditularkan secara langsung, namun ternyata bakteri ini
juga bisa mengkontaminasi susu. Akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menjadi
permasalahan yang serius, jika masayarakat tidak mempunyai kesadaran terhadap
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tempat mereka tinggal dan juga
kesadaran pentingnya mengomsumsi makanan ataupun minuman yang higienis dalam
proses pembuatannya
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1 Apakah
Mycobacterium tuberculosis itu dan
bagaimana
klasifikasi
dari Mycobacterium
tuberculosis?
1.2.2
Penyakit apa yang ditimbulkan akibat
infeksi Mycobacterium tuberculosis
dan Bagaimana gejala yang terjadi apabila seseorang telah terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis?
1.2.3 Mengapa
Mycobacterium tuberculosis termasuk
dalam foodborne
infection?
1.2.4 Bagaimana mekanisme dari Mikrobacterium
Tuberculosis sehingga bisa mengkontaminasi makanan?
1.2.5 Bagaimana pencegahan terhadap penyebaran Mycobacterium
tuberculosis?
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui definisi tentang Mycobacterium tuberculosis dan Untuk
mengetahui taksonomi dari Mycobacterium
tuberculosis.
1.3.2 Untuk
mengetahui penyakit yang ditimbulkan akibat kontaminsi Mycobacterium tuberculosis dan Untuk
mengetahui gejala yang timbul apabila seseorang telah terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis.
1.3.3 Untuk
mengetahui keterkaitan Mycobacterium
tuberculosis dalam Foodborne infection.
1.3.4 Untuk mengetahui mekanisme Mycobacterium tuberculosis dalam
mengkontaminasi makanan.
1.3.5 Untuk mengetahui cara pencegahan terhadap
penyebaran Mycobacterium tuberculosis
1.4
Manfaat
1.4.1 Dapat mengetahui tentang Mycobacterium tuberculosis dan dapat
mengetahui taksonomi dari Mycobacterium
tuberculosis.
1.4.2 Dapat mengetahui penyakit yang ditimbulkan
akibat terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis. Dapat mengetahui gejala yang timbul apabila seseorang telah
terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis.
1.4.3 Dapat mengetahui keterkaitan Mycobacterium tuberculosis dalam
foodborne
infection.
1.4.4 Dapat mengetahui mekanisme Mycobacterium tuberculosis dalam
mengkontaminasi makanan.
1.4.5 Dapat mengetahui cara pencegahan terhadap
penyebaran Mycobacterium
tuberculosis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi, Klasifikasi dan
Morfologi Mycobacterium
tuberculosis
Mycobacterium
tuberculosis
adalah bakteri
patogen yang dapat menyebabkan penyakit Tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis pertama kali
dideskripsikan pada 24 Maret 1882 oleh ilmuwan
berkebangsaan Jerman yang bernama Robert Koch.1 Mycobacterium tuberculosis termasuk
dalam bakteri kompleks Mycobacterium
tuberculosis.
Klasifikasi
Ilmiah dari Mycobacterium
tuberculosis adalah sebagai berikut
:
Kingdom
:
Bacteria
Filum :
Actinobacteria
Ordo :
Actinomycetales
Sub
ordo :
Corynebacterineae
Famili : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies : Mycobacterium tuberculosis
1
Gambar.
Koloni bakteri M. Tuberculosis
Mycobacterium
tuberculosis berbentuk batang lurus dan ada juga yang agak bengkok, mempunyai
panjang sekitar 1 sampai 4 µ dan lebar 0,2 sampai 0,8 µ.
Mycobacterium tidak selalu ditemukan dalam bentuk berkelompok tetapi juga dapat
ditemukan dalam bentuk sendiri.
Mycobacterium
tuberculosis
dapat diklasifikasikan sebagai bakteri parasit
fakultatif intraseluler yang ditransfer melalui udara, TBC muncul di paru-paru
bagian atas pertama (Quast 2006). M. is gram-positive and nonspore-forming (North
2004).Tuberculosis adalah bakteri gram positif dan nonspore pembentuk
(North 2004). 2
Disebut sebagai bakteri gram positif karena meskipun
Mycobacterium dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya, namun apabila
diberi warna dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan
dengan alkohol, meskipun telah diberi iodium. Karena hal tersebut, Mycobacterium tuberculosis termasuk
dalam bakteri tahan asam atau Basil Tahan Asam
(BTA). Dalam pewarnaannya terlihat menyerupai manik-manik atau seperti tidak
terwarnai merata.3
Mycobacterium
tuberculosis
lebih resistan terhadap faktor kimia bila dibandingkan bakteri lain, karena
sifat hidrofobik pada permukaan selnya dan pertumbuhannya yang cenderung
berkoloni.3
Mycobacterium
tuberculosis
tidak menghasilkan kapsul atau spora, tidak bersimpai dan dinding selnya terdiri
dari peptidoglikan dan DAP. Kandungan Lemaknya sekitar 60%. Kandungan lemak pada
dinding sel Mycobacterium
tuberculosis berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan terdapat
di bawah arabinogalaktan. Dari struktur tersebut dapat menyebabkan menurunnya
permeabilitas dinding sel, dimana akan mengurangi efektivitas dari antibiotik.
Molekul yang terdapat dalam dinding sel Mycobacterium yang disebut dengan
Lipoarabinomannan, mempunyai peran dalam interaksi diantara inangn dan patogen,
sehingga Mycobacterium tuberculosis
mampu bertahan hidup dalam makrofag.3 Dinding
sel yang tebal dengan kandungan zat lilin pada Mycobacterium tuberculosis berperan
dalam pembentukan fase atau formasi granoluma atau bintil yang dapat dilihat
pada hasil rontgen paru-paru.
Sifat-sifat
biakan dari Mycobacterium
tuberculosis terdiri dari 3:
1.
Mycobacterium
tuberculosis
termasuk bakteri yang bersifat aerob, dimana dalam proses metabolismenya
membutuhkan ketersediaan oksigen.
2.
Pertumbuhan
dari Mycobacterium tuberculosis
relatif lambat, yaitu waktu generasinya sekitar 2 sampai 6 minggu, sedangkan
kemunculan dalam bentuk koloni pada pembiakannya sekitar 2 sampai 6
minggu.
3.
Pertumbuhan
dari Mycobacterium tuberculosis
terjadi pada suhu optimal yaitu pada suhu 37˚C dan Ph optimum
sekitar 6,4 sampai 7.
4.
Mycobacterium
tuberculosis
mampu tumbuh subur dalam biakan atau eugonik. Perbenihannya dapat dilengkapi
dengan penambahan telur, gliserol, kentang, daging atau
asparagin.
5.
Berkembang
biak dengan cara membelah diri setiap 16 sampai 20 jam.
6.
Mycobacterium
tuberculosis
bersifat parasit terhadap inangnya.
Mycobacterium
tuberculosis
tahan terhadap desinfektan kimia dan juga pengeringan. Meskipun demikian,
apabila Mycobacterium tuberculosis
berada pada suhu 60˚C
selama 20 menit dan pada suhu
100˚C dengan waktu yang lebih singkat,
bakteri tersebut akan mati. Saat Mycobacterium terkena sinar matahari, biakan
kuman akan mati dalam waktu sekitar 2 jam. Pada dahak, Mycobacterium tuberculosis mampu
bertahan sekitar 20 sampai 30 jan meskipun terkena sinar matahari. Kuman akan
mati oleh iodii, etanol 80% dan fenol 5%.3
2.2 Penyakit yang ditimbulkan
akibat infeksi Mycobacterium
tuberculosis
2.2.1 Pengertian penyakit
Tuberculosis
Penyakit
yang disebabkan karena infeksi Mycobacterium tuberculosis atau Basal
tahan asam adalah penyakit TBC. Penyakit TBC terutama menyerang pada daerah
parenkim paru-paru. 4 TBC juga disebabkan oleh bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis, Bakteri
kompleks Mycobacterium tuberculosis
meliputi Mycobacterium
tuberculosis, Mycobacterium bovis, Mycobacterium
africanum, Mycobacterium microti, dan
Mycobacterium canettii. 5
Selain
merusak paru-paru, Mycobacterium
tuberculosis dapat mengenai sistem saraf sentral atau meningitis, sistem
lympatic, sistem sirkulasi atau miliary tuberculosis, sistem genitourinary,
tulang dan sendi (Arif Mansjoer, 2003). Penderia penyakit Tuberculosis paru akan
mengalami malnutrisi dengan berat badan hanya sekitar 30 sampai 50 kg terutama
pada orang dewasa. Kondisi daya tahan tubuh yang sangat rendah pada penderita
Tuberculosis paru akan menimbulkan Mycobacterium tuberculosis berkembang
biak (Depkes, RI 2001:6).
2.2.2 Cara Penularan dan
Gejala
Ada
beberapa cara penularan penyakit TBC, diantaranya 4
:
1.
Secara
langsung, seperti:
-
Berbicara
berhadapan
-
Air
born/percikan air ludah
-
Udara
bebas (dalam satu kamar)
2.
Secara
tidak langsung atau melalui alat-alat yang tercemar basil,
seperti:
-
Melalui
makanan dan minuman
-
Tidur
-
Sapu
tangan
-
Mandi
Ada
beberapa gejala yang ditemukan pada penderita Tuberculosis diantaranya
4 :
1.
Batuk-batuk
kurang lebih selama 2 minggu
2.
Keluar
mukus/ dahak kurang lebih 2 minggu
3.
Anoreksia/
nafsu makan menurun
4.
Badan
lemah, letih dan cepat lelah
5.
Dada
terasa sakit
6.
Sering
terjadi febris, temperature naik
7.
Hiperpireksia
kurang lebih 2 minggu
8.
Bila
sudah berat akan terjadi Carvene dan batuk darah
9.
Kadang
terjadi dispnoe sampai cyanosis.
10.
Dengan
pemeriksaan Laboratorium:
-
Leukosistosis
-
Hb
turun/anemia
-
LED
meningkat/tinggi
-
Eritrosit
menurun jika kronis
-
Sputum
BTA+
-
Faeses/urine
basil positif
11.
Pemeriksaan
Radiologi menunjukkan adanya kesan :
-
Koch
Pulmonal aktif
-
Adanya
jaringan parut/ fibrosis
-
Gambaran
keruh
Seseorang
yang terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis akan memiliki pertahanan untuk melawan perkembangan bakteri.
Sehingga bakteri menjadi inaktif namun bakteri akan tetap tinggal di dalam tubuh
penderita. Hal ini yang disebut dengan Latent Tuberculosis.
Ciri-ciri
penderita Latent Tuberculosis diantaranya:
1.
Tidak
mengalami gejala TBC
2.
Tidak
merasa sakit
3.
Tidak
dapat menyebarkan bakteri Tuberculosis
4.
Biasanya
pada PDD test memberikan hasil positif
5.
Selain
itu dapat mengalami perkembangan menjadi active tuberculosis jika tidak
diterapi.
Apabila
tidak diterapi, penderita mengalami penurunan daya tahan tubuh, sehingga
mengakibatkan Latent tuberculosis yang akan berkembang menjadi active
tuberculosis.
Active
Tuberculosis merupakan keadaan dimana sistem kekebalan tubuh penderita tidak
mampu untuk melawan bakteri tuberkulosis yang ada di dalam tubuh, sehingga
mengakibatkan infeksi terutama pada bagian paru-paru
Active
tuberculosis mempunyai gejala seperti :
1.
Batuk
berkepanjangan selama 3 minggu atau lebih
2.
Nyeri
dada akan menyebabkan pernafasan terganggu.
3.
Batuk
berdahak atau berdarah
4.
Penurunan
berat badan
5.
Demam
menggigil dan berkeringat pada malam hari, bahkan saat cuaca dingin pengeluaran
keringat yang berlebihan sudah menjadi hal yang biasa
terjadi.
6.
Kelelehan
dan kehilangan selera makan. Apabila kehilangan nafsu makan, keadaan tubuh akan
terlihat lebih kurus dan cenderung merasa cepat lelah.
Dalam
keadaan aktif, penyakit tuberculosis membunuh sekitar 60 % dari penderita yang
tidak diobati maupun tidak tidak diterapi.3
Gejala
yang timbul pada anak-anak maupun pada orang dewasa cenderung berbeda. Jika pada
penderita yang masih anak-anak yang tidak menimbulkan gejala. Tuberculosis dapat
dideteksi apabila adanya kontak dengan penderita Tuberculosis dewasa. Sekitar 30
sampai 50 % anak yang kontak dengan penderita Tuberculosis paru dewasa
memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia sekitar 3 bulan sampai 5
tahun yang bertempat tinggal serumah dengan penderita Tuberculosis dewasa dengan
Basil Tahan Asam positif, sekitar terinfeksi berdasarkan dari pemeriksaan
serologi atau pemerikasaan darah.
Pada
anak-anak yang menderita tuberculosis seringkali tidak menimbulkan gejala
khusus. Gejala utama Tuberculosis pada penderita dewasa diantaranya batuk
berdahak yang terus menerus selama 3 minggu atau lebih. Sedangkan pada
anak-anak, umumnya batuk dalam jangka waktu lam bukan karena gejala uatam
Tuberculosis. Batuk lama bisa karena manifestasi dari
alergi.4
Gejala
umum anak-anak yang menderia Tuberculosis diantaranya :
1.
Berat
badan dibawah garis merah atau bahkan gizi buruk. Penurunan berat badan terjadi
selama 2 bulan berturut tanpa ada penyebab yang jelas.
2.
Demam
lama atau berulang dengan waktu yang lam yaitu lebih dari 2 minggu tanpa
penyebab yang jelas.
3.
Pembesaran
kelenjar getah bening yang tidak sakit misalnya di leher, di ketiak dan lipatan
paha.
4.
Gejala-gejala
saluran pernafasan seperti batuk kronis lebih dari 3 minggu (setelah
disingkirkan sebab lain dari batuk), nyeri dada ketika bernafas atau
batuk.
Mycobacterium
tuberculosis
menyebar ke organ-organ tubuh yang lain, gejala-gejala yang timbul akan berbeda,
diantaranya :
1.
Ada
beberapa gejala yang membahayakn seperti kaku kuduk, kejang, penurunan kesadaran
dan kegawatan lain misalnya sesak
nafas.
2.
Gibbus,
koksitis
3.
Foto
thoraks menunjukkan gambaran milier, kavitas, efusi
pleura.
Yang
beresiko tinggi bisa tertular Tuberculosis diantaranya :
1.
Orang-orang
yang kontak fisik secara dekat dengan penderita
Tuberculosis.
2.
Orang-orang
tua.
3.
Anak-anak.
4.
Pengguna
psikotropika.
5.
Orang-orang
bertaraf hidup rendah dan memiliki akses rendah terhadap fasilitas
kesehatan.
6.
Pengidap
HIV.
7.
Orang-orang
yang berada di negara yang terkena epidemi Tiberculosis.
8.
Orang-orang
yang sedang sakit dan turun daya tahan kekebalan
tubuhnya.
2.2.3
Invasi Mycobacterium tuberculosis serta riwayat
terjadinya tuberculosis.
Penyebaran penyakit TBC biasanya dimulai
melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mycobacterium tuberculosis
yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk. Pada anak-anak sumber infeksi
umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri tuberculosis ini bila sering
masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar
melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC
dapat menginfeksi lcoho seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal,
saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun
demikian organ tubuh yang paling sering terkena infeksi bakteri ini adalah
paru-paru.
Saat Mycobacterium tuberculosis
berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri
yang berbentuk globular (bulat). Biasanya
melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini
akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu
oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di
sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat).
Bentuk-bentuk dormant inilah yang
sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto
rontgen.
Pada sebagian orang dengan
lcoho imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya.
Sedangkan pada orang-orang dengan lcoho kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini
akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel
yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang
nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang
yang telah memproduksi sputum dapat
diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan posistif
terinfeksi TBC. Adapun riwayat
terjadinya tuberculosis dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap infeksi primer
dan pasca primer. Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali
dengan kuman TB. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan
cara pembelahan diri di paru-paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru,
saluran limfe akan membawa kuman TB ke kelenjar limfe disekitar hilus paru, dan
ini disebut sebagai kompleks primer. Kelanjutan setelah infeksi primer
tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas
seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan
perkembangan kuman TB. Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap
sebagai kuman persister atau dormant (tidur). Kadang-kadang daya tahan tubuh
tidak mampu mengehentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan,
yang bersangkutan akan menjadi penderita Tuberkulosis.
Tahap kedua yaitu Tuberkulosis Pasca Primer
(Post Primary TB) biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah
infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV
atau status gizi yang buruk. Ciri khas dari lcoholosis pasca primer adalah
kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura. Penderita
penyakit tuberculosis dapat mengalami komplikasi dimana komplikasi ini sering
terjadi pada penderita stadium lanjut. Pada tahap komplikasi, bakteri dapat
menyerang beberapa organ vital tubuh, di antaranya adalah tulang, usus, otak
serta ginjal. Bakteri TBC biasanya akan berkembang biak dengan pesat saat
kondisi tubuh sedang lemah, misalnya selagi anak terkena penyakit berat. Saat
itu kekebalan tubuhnya menurun, sehingga bakteri pun leluasa menjalankan
aksinya
2.3
Keterkaitan antara Mycobacterium tuberculosis dengan
Foodborne infection
Foodborne
infection disebabkan oleh konsumsi dari makanan yang mengandung bakteri patogen
yang masih hidup. Sedangkan M.Tuberculosis termasuk dalam bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis dimana dalam
bakteri kompleks Mycobacterium selain terdapat M. Tuberculosis juga terdapat
M Bovis, M
Africanum, M Microti, dan M
Canettii. Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium africanmum, menginfeksi
manusia; Mycobacterium microti,
menginfeksi tikus; Mycobacterium
bovis, yang menginfeksi spesies mamalia lainnya serta manusia; M. bovis BCG , a variant of Mycobacterium bovis and Mycobacterium canettii , a pathogen
that infects humans. Bovis
BCG, varian dari Mycobacterium
bovis dan Mycobacterium
canettii, patogen yang menginfeksi
manusia.6
2.4 Kontaminasi makanan oleh Mycobacterium tuberculosis
7
Jarang
sekali makanan segar atau makanan mentah diperoleh dalam keadaan bebas
mikroorganisme. Jenis
bakteri yang mengkontaminasi dipengaruhi
oleh sifat makanan, derajat keasaman, kadar zat cair, temperatur lingkungan,
prosedur penggarapannya dan sebagainya. Bahan makanan yang sering terkontaminasi oleh mikroba salah satunya
adalah susu. Susu merupakan hasil sekresi dari kelenjar susu binatang yang
menyusui anaknya, seperti sapi, kambing, domba, kerbau, dan
lain-lain.
Susu selalu diproses
terlebih dahulu dengan pasteurisasi, namun susu mudah rusak. Aroma susu mudah
berubah akibat aktifitas bakteri. Susu merupakan zat cair yang kaya akan nutrisi
sehingga mudah digunakan sebagai media suatu bakteri untuk tumbuh. Oleh sebab
itu susu perlu dipanaskan untuk mengurangi populasi bakteri. Penyakit yang
diakibatkan oleh susu yang terkontaminasi diantaranya adalah TBC, dengan bakteri
yang mengkontaminasi yaitu Mycobacterium
tuberculosis kompleks. Dimana salah satu kerabatnya adalah M. bovis
tuberculosis yang mampu menyebabkan penyakit TBC pada sapi yang kemudian akan
ditularkan pada manusia melalui konsumsi susu sapi yang mentah. Kontaminasi susu
biasanya berasal dari lingkungan. Sapi perah menghabiskan banyak waktu mereka
merumput di padang rumput, dimana mereka lcoho dan memungkinkan kontak dengan
berbagai mikroba di lingkungan. Kontaminasi lco karena udara yang dihirup,
rumput yang dimakan, air yang diminum, dan juga dari sumber pakan. Sapi yang
sudah terinveksi Mycobacterium bovis
tuberculosis ini dapat menularkan kepada manusia lewat susunya. Manusia lco
tertular karena mengkonsumsi susu sapi yang masih mentah. Untuk menghindarinya
maka susu harus dipasteurisasi dahulu sebelum dikonsumsi, yaitu dengan suhu
60˚C selama 20 menit
atau pada suhu 100˚C dengan waktu yang
lebih singkat.
Cara mencegah susu yang terbawa infection diseases :
1
Jangan minum susu mentah.
2
Simpan produk susu dalam
kondisi dingin dan perhatikan tanggal kadaluwarsa yang tertera pada
paket.
3
Hati-hati saat bepergian ke Negara-negara berkembang, ikuti tindakan
pencegahan sanitasi yang direkomendasikan Negara tersebut dan tidak makan produk
susu mentah.
2.5 Pencegahan terhadap
penyebaran Mycobacterium
tuberculosis 8
2.5.1 Penyebaran Mycobacterium
tuberculosis
Bakteri ini biasanya
berpindah dari tubuh manusia ke manusia lainnya melalui saluran pernafasan,
keluar melalui udara yang dihembuskan pada proses respirasi dan terhisap masuk
saat seseorang menarik nafas. Habitat asli bakteri Mycobacterium tuberculosis
sendiri adalah paru-paru manusia. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya,
sehingga dapat melewati lcoho pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan
sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman
lcoholosis berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di dalam
paru-paru
Bakteri Mycobacterium tuberculosis
adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tuberkolosis atau disingkat TBC.
Sumber penularan adalah penderita Tuberculosis (TB) yang dahaknya mengandung
kuman TB hidup (BTA (+)). Infeksi kuman ini paling sering disebarkan melalui
udara (air borne, droplets infection). Penyebaran melalui udara berupa
partikel-partikel percikan dahak yang mengandung kuman berasal dari penderita
saat batuk, bersin, tertawa, bernyanyi atau bicara. Partikel mengandung kuman
ini akan terhisap oleh orang sehat dan menimbulkan infeksi di saluran napas.
Bakteri aktif mikobakteria mencemari udara yang ditinggali atau ditempati banyak
manusia, karena sumber dari bakteri ini adalah manusia. Bakteri ini dapat hidup
selama beberapa jam pada udara terbuka, dan selama itulah dia akan berterbangan
di udara hingga akhirnya menemukan manusia sebagai tempat hidup. (U-knee,
2008).Biasanya pencemaran oleh bakteri ini terjadi pada rumah yang penuh dengan
orang namun memiliki ventilasi yang buruk. Juga ditempat-tempat ramai yaitu
sarana perhubungan seperti bis sekolah, kapal laut, juga pada asrama, penjara,
bahkan dari dokter yang kurang memperhatikan sanitasi tubuhnya. Habitat asli
dari bakteri ini adalah manusia, dan hanya menjadikan lingkungan sebagai
perantara (Tin-U, 2005).
2.5.2 Pencegahan agar tidak
terinfeksi penyakit TBC 8
Agar tidak terinfeksi peyakit TBC, pencegahannya antara lain
:
1. Meningkatkan daya tahan
tubuh, antara lain dengan makan- makanan yang bergizi. Dengan
asupan makanan bergizi, daya tahan tubuh akan meningkat. Produksi leukosit pun
tidak akan mengalami gangguan, hingga siap melawan bakteri TBC yang kemungkinan
terhirup. Selain itu, konsumsi makanan bergizi juga menghindarkan terjadinya
komplikasi berat akibat TBC.
2. Tidur dan istirahat yang
cukup
3. Tidak merokok dan tidak
minum-minuman yang mengandung alcohol.
4. Membuka jendela dan
mengusahakan sinar matahari masuk ke ruang
tidur dan ruangan lainnya.
5. Imunisasi BCG pada bayi.
Dengan
vaksinasi BCG yang benar , sel-sel
darah putih menjadi cukup matang dan memiliki kemampuan melawan bakteri TBC.
Meski begitu, vaksinasi ini tidak menjamin penderita bebas sama sekali dari
penyakit TBC, khususnya TBC paru. Hanya saja kuman TBC yang masuk ke paru-paru
tidak akan berkembang dan menimbulkan komplikasi. Bakteri juga tidak bisa
menembus aliran darah dan komplikasi pun bisa dihindarkan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Mycobacterium
tuberculosis
adalah bakteri
patogen yang dapat menyebabkan penyakit Tuberculosis. Mycobacterium
tuberculosis
termasuk bakteri yang bersifat aerob, pertumbuhan optimal pada suhu 37 C dan Ph optimum
sekitar 6,4 sampai 7, berkembang
biak dengan cara membelah diri setiap 16 sampai 20 jam, bersifat parasit terhadap inangnya,
tahan terhadap desinfektan kimia dan juga pengeringan.
Penyakit
yang disebabkan karena infeksi bakteri kompleks Mycobacterium
tuberculosis
atau Basal tahan asam adalah penyakit TBC. Penyakit yang diakibatkan oleh susu
yang terkontaminasi diantaranya adalah TBC, dengan bakteri yang mengkontaminasi
yaitu Mycobacterium tuberculosis
kompleks. Dimana salah satu kerabatnya adalah M. bovis tuberculosis yang mampu
menyebabkan penyakit TBC pada sapi yang kemudian akan ditularkan pada manusia
melalui konsumsi susu sapi yang mentah.
Pencegahan agar tidak terinfeksi bakteri
1.
Meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain dengan makan- makanan yang
bergizi
2. Tidur dan istirahat yang
cukup
3. Tidak merokok dan tidak
minum-minuman yang mengandung alcohol.
4. Membuka jendela dan
mengusahakan sinar matahari masuk ke ruang
tidur dan ruangan lainnya.
5. Imunisasi BCG pada
bayi
3.2
Saran
Sebaiknya sebelum mengkonsumsi susu perlu diperhatikan apakah susu
yang akan dikonsumsi telah mengalami proses pasteurisasi. Dan sebaiknya jangan
mengkonsumsi susu yang masih mentah.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Mycobacterium
Tuberculosis [internet]. 2012 [cited 2012 May 5].
Available
From :
http://id.wikipedia.org/wiki/Mycobacterium_tuberculosis
2.
Patogen
Life Cycle [internet].2007 [cited 2012 May 9].
Available
From :
http://www.bio.davidson.edu/people/sosarafova/Assets/Bio307/emrivard/Pathogen%20Life%20Cycle.html
3.
Analis
Muslim. Mycobacterium Tuberculosis [internet]. 2012 [cited 2012 May
7].
Available
From :
http://analismuslim.blogspot.com/2012/02/mycobacterium-tuberculosis.html
4
TBC
Paru Artikel tentang TBC Paru [internet]. 2012 [cited 2012 May
5].
Available
From:
http://www.to-sidrap.com/2012/04/tbc-paru-artikel-tentang-tbc-paru.html
5.
Apa
itu TBC Dokter Sehat [internet]. 2011 [cited 2012 May
5].
Availble
From:
http://doktersehat.com/apa-itu-tbc/
6.
Mycobacterium
Tuberculosis [internet]. 2012 [cited 2012 May 9].
Available
From :
http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Mycobacterium_tuberculosis&usg=ALkJrhgQokqATYqR4FyTQ9VpY7O1V8XoZA
7.
Kontaminasi Bahan Makanan [internet].2012 [cited 2012 May
5]
Available From ;
8.
Bambang Ruswanto.Analisis Spasial Sebaran Kasus tuberkulosis Paru
Ditinjau dari Factor Lingkungan Dalam dan Luar Rumah di Kabupaten Pekalongan
[Tesis]. Universitas Diponegoro; 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar